Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin. (Foto : PKP)

Bupati Haerul Warisin menegaskan pemilihan ketua harus dilakukan dengan cara demokratis sehingga hasilnya lebih obyektif. Caranya, kelima calon terpilih itu mupakat mempercayakan salah satu diantara mereka sebagai ketua. 

"Kemarin meski belum secara mekanisme, hanya diskusi kecil. Saya bagikan mereka kertas, anda tulis siapa yang anda mau pilih jadi ketua. Tidak ada yang berani",ungkapnya, Selasa (08/07/2025). 

"Mereka bilang, mereka serahkan ke saya. Saya bilang gak bisa, saya orangnya demokratis dan harus mereka yang pilih sendiri",sambung Bupati Warisin karib disapa H.Iron itu. 

Karna belum ada kata sepakat, lanjutnya, penunjukan ketua sementara ditunda sampai ada kata sepakat melibatkan komponen lainnya seperti Kementerian Agama Lombok Timur. 

Ia menegaskan pemilihan ketua tetap mengikuti mekanisme dan aturan yang berlaku termasuk memberikan ruang kepada para pimpinan yang telah lulus seleksi untuk menentukan ketuanya sendiri. 

"Ketika saya yang nunjuk orang besok, nah ini pilihan bupati. Saya gak mau, karna itu harus pemilihan demokrastis", pungkasnya. (*)