Pemdes Denggen Timur Kolaborasi Dengan Polres Lotim sosialisasi bahaya narkoba

Sosialiasi bahaya narkoba di Kantor Desa Denggen Timur. (Foto : Jem) 

KATULISTIWA.CO,LOTIM - Pemerintah Desa (Pemdes) Denggen Timur, Kecamatan Selong kolaborasi dengan Polres Lombok Timur menggelar kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba, Selasa (23/12/2025).

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, peserta diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis narkoba, dampak penyalahgunaan, ciri-ciri pengguna, serta pola dan jaringan peredarannya.

Selain penyampaian materi, peserta juga diperlihatkan contoh atau bentuk narkoba serta alat-alat yang biasa digunakan oleh pengguna barang haram tersebut.

Mewakili Kasat Narkoba Polres Lombok Timur, KBO Narkoba IPDA Lalu Zian Iqbal menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya kepolisian dalam menjaga desa dari ancaman peredaran gelap narkotika. Pihaknya mengajak masyarakat agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya terkait peredaran di wilayah hukum Kecamatan Selong.

Ia mengungkapkan, sepanjang tahun ini, Satresnarkoba Polres Lombok Timur telah menangani sebanyak 18 kasus narkoba, yang sebagian besar terjadi di wilayah Selong.

“Sebagai bentuk antisipasi, kita tidak ingin kasus-kasus tersebut merambah ke desa-desa, termasuk Desa Denggen Timur. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah utama, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” katanya.

Dia menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mengawasi lingkungan sosial. Terutama terhadap anak-anak dan remaja yang rentan terpengaruh pergaulan bebas serta bujuk rayu jaringan barang haram tersebut, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Sementara itu, Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin menyampaikan, sosialisasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Masyarakat, lanjutnya, dapat memahami barang satu ini adalah penyakit sosial yang menular dan tidak akan bisa dituntaskan tanpa kesadaran bersama.

Ia berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat Denggen Timur dapat terhindar dan tidak terkontaminasi dari bahaya narkoba.

"Seperti dalam ajaran agama, kita diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen bersama dalam pencegahan, di akhir kegiatan seluruh peserta sosialisasi menjalani tes urine, dan hasilnya menunjukkan seluruh peserta dinyatakan negatif narkoba. (*) 







Topik Terkait

Baca Juga :